BAB I
PENDAHULUAN
Fenomena yang terjadi di masyarakat
kita, terutama di rumah-rumah keluarga muslim semakin sepi dari bacaan
ayat-ayat suci Al Qur'an. Hal ini disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sain dan tehnologi serta derasnya arus budaya
asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al
Qur'an sehingga banyak anggota keluarga tidak bisa membaca Al Qur'an. Akhirnya kebiasaan membaca Al Qur'an ini sudah
mulai langka. Yangada adalah suara-suara radio, TV, Tape recorder, karaoke, dan
lain-lain. Keadaan seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan. Belum
lagi masalah akhlak, akidah dan pelaksanaan
ibadahnya, yang semakin hari semakin jauh dari tuntunan Rasulullah . Maka
sangat diperlukan kerjasama dari semua fihak untuk mengatasinya. Yaitu
mengembalikan kebiasaan membaca Al Qur'an di rumah-rumah kaum muslimin dan
membekali kaum muslimin dengan nilai-nilai Islam,
sehingga bisa hidup secara Islami demi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pada dekade belakangan ini telah banyak
metode pengajaran baca tulis Al-Qur'an dikembangkan,
begitu juga buku-buku panduannya telah banyak disusun dan dicetak. Para
pengajar baca tulis Al-Qur'an tinggal memilih metode yang paling cocok baginya,
paling efektifdan paling murah. Dunia pendidikan mengakui bahwa suatu metode
pengajaran senantiasa memiliki kekuatan dan kelemahan.
Berdasarkan uraian di atas pemakalah
akan membahas tentang metode bagdadiyah secara lebih rinci lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Metode Bagdadiyah
Metode baghdadiyah adalah metode tempo
dulu yang telah teruji keberkahannya dari masa ke masa berasal dari Baghdad
masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. Tidak tahu dengan pasti siapa
penyusunnya. Dan telah seabad lebih berkembang secara merata di tanah air. Kata
H. Tjetjep Firdaus Al Bantani, mengungkap pengalaman masa kecilnya ketika
belajar mengaji. Tidak dapat ditemukan suatu riwayat yang menerangkan dengan
tegas bahwa metode ini adalah karya si fulan, atau paling tidak sampai hari ini
kami belum menemukannya. Tak terhitung banyaknya alim-ulama, hafidz al Qur'an,
maulana, mufti, syaikhul hadits, dan lain-lain. di seluruh dunia telah belajar
melalui metode ini pada masa kanak-kanak. Para ''guru ngaji'' di berbagai
belahan dunia telah menjadikannya sebagai pegangan utama dalam membimbing anak
muridnya.
Belajar kepada
Guru Ngaji
Dari dulu Qa'idah Baghdadiyah selalu dipelajari dengan bimbingan Guru Ngaji.
Terdapat banyak rahasia keberkahan dan khasiat di dalamnya. Guru menjadi
berwibawa, murid menjadi santun, hormat kepada orang tua, sayang kepada adik.
Harapan kita agar hubungan antara guru dengan murid dapat kembali menjadi erat
dengan keberkahan metode ini.
B.
Pengertian Metode Bagdadiyah
Metode ini disebut juga dengan metode “
Eja “, Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke
abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada
materi yang terinci (khusus). Secara garis besar, Qoidah Baghdadiyah memerlukan
17 langkah. 30 huruf hijaiyyah selalu ditampilkan secara utuh dalam tiap
langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut menjadi tema central dengan berbagai
variasi. Variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak
didengar) karena bunyinya bersajak berirama. Indah dilihat karena penulisan
huruf yang sama. Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat.
C. Cara Pembelajaran
Metode Bagdadiyah
Cara
pembelajaran metode ini adalah:
1.
Hafalan
2.
Eja
3.
Modul
4.
Tidak variatif
5.
Pemberian contoh yang absolute
Secara
garis besar dalam kaidah Baghdadiyah 30 huruf hijaiyyah selalu ditampilkan
secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut menjadi tema
central dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa
estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya bersajak berirama. Indah
dilihat karena penulisan huruf yang sama. Metode ini diajarkan secara klasikal
maupun privat.
D.
Kelebihan Dan Kekurangan Metode
Bagdadiyah
Metode ini
mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu:
1. Kelebihan
a.
Santri akan mudah dalam belajar karena
sebelum diberikan materi, santri sudah hafal huruf-huruf hijaiyah.
- Santri yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain.
- Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif.
- 30 huruf abjad hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah secara utuh sebagai tema sentral.
- Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi.
- Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik tersendiri.
- Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.
2. Kekurangan
a.
Membutuhkan waktu yang lama karena harus
menghafal huruf hijaiyah dahulu dan harus dieja.
b.
Santri kurang aktif karena harus
mengikuti ustadz-ustadznya dalam membaca.
c.
Kurang variatif karena menggunakan satu
jilid saja.
d.
Qaidah Baghdadiyah yang asli sulit
diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil.
e.
Penyajian materi terkesan menjemukan.
f.
Penampilan beberapa huruf yang mirip
dapat menyulitkan pengalaman siswa.
g.
Memerlukan waktu lama untuk mampu
membaca Al-Qur’an
BAB
III
PENUTUP
Metode
bagdadiyah merupakan metode “Eja” yang berasal dari Baghdad masa pemerintahan
khalifah Bani Abbasiyah. Namun tidak diketahui dengan pasti siapa penyusunnya.
Dan telah seabad lebih berkembang secara merata di tanah air. Secara dikdatik,
materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke abstrak, dari yang mudah ke
yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus).
Cara
pembelajaran metode bagdadiyah diantaranya adalah: Hafalan, eja, modul, tidak
variatif, pemberian contoh yang absolute.
Kelebihan
metode bagdadiyah yaitu: santri akan mudah dalam belajar karena sebelum
diberikan materi, santri sudah hafal huruf-huruf hijaiyah, santri yang lancar
akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain,
bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif, 30 huruf
abjad hampir selalu ditampilkan pada setiap langkah secara utuh sebagai tema
sentral, Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi, ketrampilan
mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik tersendiri, materi tajwid secara
mendasar terintegrasi dalam setiap langkah.
Kekurangan metode
bagdadiyah yaitu: membutuhkan
waktu yang lama karena harus menghafal huruf hijaiyah dahulu dan harus dieja, santri
kurang aktif karena harus mengikuti ustadz-ustadznya dalam membaca, kurang
variatif karena menggunakan satu jilid saja, kaidah Baghdadiyah yang asli sulit
diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil, penyajian materi
terkesan menjemukan, penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan
pengalaman siswa, dan memerlukan waktu lama untuk mampu membaca Al-Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
http://qaidabaghdadi.blogspot.com/ Diakses
Tanggal 07 Juni 2012, Pukul 12.35.
http://qashthaalhikmah.blogspot.com/2010/01/macam-macam-metode-pembelajaran-al.html
27 Diakse Tanggal 07 Juni 2012, Pukul 15: 20.
http://fitriinsani.wordpress.com/2009/12/12/metode-metode-baca-tulis-al-quran-di-indonesia/
Diakses Tanggal 07 Juni 2012, Pukul 12.29.
Langsa, 30 April
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar